Hai gan gan.. beberapa Hari belakangan ini motoblast banyak membaca kabar bahwa adanya petisi untuk recal honda pcx 150 lokal yang dilakukan salah satu konsumen pcx itu sendiri di surabaya oleh Andreas Priyanto, dan mendapat tanggapam dari AHM.
Memang tidak mudah menyelesaikan hal ini masbro, karena motoblast juga tidak tahu sendiri masalahnya seperti apa, makanya hanya memantau saja beritanya. Dan ketika ada tanggapan dari pihak AHM, ya motoblast mencoba menulis artikelnya.
Petisi itu di lakukan di halaman website Change.org oleh Andreas Priyanto, rider PCX 150 lokal asal surabaya yang merasa kecewa dengan motornya.
Sebenarnya ada beberapa point kenapa doi membuat petisi itu, antara lain tentang Gredek alias getaran di Rpm rendah, kemudian tarikan gas berat di rpm rendah hingga motor mati mendadak, dan dalam petisi ini sudah lebih dari 1800 orang yang menandatangani petisinya.
Naah menanggapi hal ini, pihak AHM general manager corporate communicate yaitu Bapak Muhibbudin belum bisa menilai apa apa tentang masalah ini, belum bisa menjelaskan benar tidaknya.
“Cek dulu kondisi motornya seperti apa. Kemudian dilihat habit konsumen dan kebiasaan penggunaan, detailnya seperti apa. Sehingga nanti bisa disimpulkan masalah itu. Kalau ada konsumen yang alami masalah, atau keluhan pada motornya (PCX) bisa langsung dibawa ke AHASS terdekat. Bisa mengadu juga ke call centerkami,” imbuh Pak Muhibbudin seperti di lansir oleh oto.com
Dan si penulis petisi ini menjelaskan : “Hari Sabtu 06 April 2019, sekitar pukul 20:00 motor PCX saya tiba-tiba mati. Kunci kontak (knop) tidak bisa diputar ke posisi ON dari posisi OFF. Dan indikator lampu tidak menyala, padahal indikator di remote berwarna hijau.
Kemudian saya mencoba mencoba menekan tombol alarm dan tombol answer-back secara bergiliran. Namun buzzerberbunyi pelan (dalam keadaan normal bunyinya keras),” katanya
Kemudian bro Andreas Priyanto ini mengatakan kalau dirinya menyampaiakan tentang “gredeg” motornya saat di rpm rendah ke pihak Honda Astra Care dan mendapatkan respon yang positif, namun katanya solusi yang di berikan AHASS belum bisa menyelesaikan masalah di motornya.
Sebenarnya masalah gredek pada CVT saat Rpm rendah ini di benarkan oleh pihak Pak Muhibuddin dari AHM, namun ” Jadi tidak bisa digeneralisasi produk itu bermasalah. Kalau ada satu atau dua memang iya. Tapi ya itu, harus case by case. Tidak bisa disamakan, motornya seperti apa. Kalau (harus) recall itu kejadiannya masif dan jumlahnya banyak. Karena tiap motor punya problem masing-masing. Yang pasti sepeda motor yang kami pasarkan, sudah melalui beragam uji yang bisa dipertanggungjawabkan. Hampir semua produk otomotif seperti itu. Bahkan sebelum produksi massal, unit sudah dites sekian kilometer,” terang pak muhibuddin.
Dirinya juga menyarankan bahwa konsumen terkait untuk menghubungi call center, mereka menjanjikan penanganan segera dan pencarian akar masalah.
Sumber masalah bisa dari PCX itu sendiri atau bisa juga dari kebiasaan berkendara sang rider, dan itu akan di telisi oleh AHM dan akan diberikan solusi perbaikannya, mengenai garansi pihaknya mengatakan semua ada ketentuan yang berlaku secara umum.
Naah motoblast sebenarnya punya motor vario bro, bukan 1 tapi 4 biji dirumah dari vario 110 techno 2 biji, vario 125 pgm fi, dan vario 150 gen awal, kebanyakan dari semua vario memang ada gredek, itu karena bagian dalamanya kotor sih menurut mekanik kalau motoblast tanya, namun setelah servis, vario kembali lancar jaya dan moncer.
Memang kalau pagi itu kudu di panasin dulu, motoblast bisa jelaskan kalau pagi belum di panasin langsung di pakai jalan apalagi di rpm rendah dan jalan naik, sudah di pastikan gredeknya parah, namun jika setelah di panasin 3 menit gitu sudah enak, gada gredek lagi walaupin di rpm rendah dan jalan naikan.
Bisa jadi kesalahan dari rider dalam memperlakukan motor, seperti saya. Jadi banyak faktor, tidak bisa di justifikasi dari produk nya saja, atau dari rider alias konsumennya. Semua butuh penyelidikan mendalam.
Biarkan pihak AHM menyelesaikan masalahnya, kita kita netizen yang belum tahu benar bagaimana kebiasaan sang konsumen dan bagaimana pcx nya, lebih bijak jangan justifikasi dulu lah… jangan gampang komen apa apa dulu.