Kabar sebelumnya memaparkan bahwa pebalap repsol honda Jorge Lorenzo mengatakan bahwa dirinya akan ke jepang menemui pihak pabrikan motor Honda Jepang.
Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig menjelentrehkan alasan tentang Jorge Lorenzo ke Jepang. Bahwa ternyata tujuan utama Lorenzo adalah untuk langsung mendalami karakteristik motor tunggangannya yaitu Honda RC213V.
Dari seri pembuka motogp 2019, jorge lorenzo dianggap gagal memberikan hasil yang ciamik di tim repsol Honda, apalagi kepergiannya ke jepang menjadi sorotan media dan publik, ada yang mengatakan dirinya akan memutus kontrak, ada juga meminta ubahan pada honda rc213v agar bisa lebih sesuai dengan karakteristik gaya berkendaranya dan ada juga yang mengatakan lorenzo mendalami benar benar tentang seluk beluk rc213v nya.
Kabar juga mengatakan bahwa hal ini untuk membahas masa depannya. X-Fuera bahkan dirumorkan bakal membatalkan kontraknya di Honda sehingga bertolak ke Jepang. Akan tetapi hal itu dibantah oleh pentolan Tim Repsol Honda, Alberto Puig. Ia membeberkan bahwa kepergian Lorenzo ke Jepang bertujuan untuk mencari solusi atas masalahnya dengan motor RC213V.
Sang juara dunia lima kali tersebut bakal bertemu langsung dan membahas masalahnya dengan para teknisi Honda di Jepang. Jadi langsung ketemu dengan teknisi motor nya langsung, honda jepang yang menciptakan motornya.
Lorenzo berpendapat bahwa dengan cara inilah masalah lorenzo bisa teratasi, sehingga membuat jalannya gemilang di motogo kedepan.
“Kami memutuskan untuk mencoba memperbaiki masalah ergonomi dengan membawa Lorenzo pergi ke Jepang,” ujar Puig, seperti lansir Tuttomotoriweb.
“Kami pikir itu ide yang baik karena di sana dia dapat berbicara langsung dengan para teknisi dan menganalisis masalah secara lebih mendalam, mencoba untuk mendapatkan posisi yang lebih baik untuknya di atas motor.”
Memang perlu di akui bahwa Lorenzo hingga kini belum bisa menampilkan performa terbaiknya di Motogp 2019.
Hasil terbaik yang pernah dicatatkannya hanya finish di posisi ke-11. Selain itu dia selalu jauh dari 10 besar, kebanyakan finish 13 – 14.