Kemenangan ke 77 dalam karirnya membuat Marquez menjadi pembalap paling sukses keempat dalam sejarah Grand Prix, membawa penggemar bangkit untuk memenangkan GP San Marino yang menggetarkan ketika Jorge Lorenzo mengklaim lebih banyak poin.
Setelah sesi Pemanasan pagi yang menjanjikan di mana Marc Marquez selesai pertama dan Jorge Lorenzo selesai 1,5 detik di belakang, Tim Repsol Honda memasuki Grand Prix San Marino 27 putaran dengan percaya diri.
Marc Marquez membuat awal yang baik untuk balapan dan pindah ke urutan keempat di tikungan pertama, dengan cepat naik ke posisi ketiga hanya beberapa sudut kemudian. Berotot melewati Vinales di lap empat, pemimpin Kejuaraan Dunia itu memutuskan untuk menutup keunggulan hampir satu detik dari Fabio Quartararo. Keuntungan pemain Prancis itu segera berkurang menjadi hanya sepersepuluh, Marquez memilih untuk menunggu saat untuk menyerang. Saat putaran semakin cepat, sang juara mulai semakin dekat dan semakin menekan pembalap muda Prancis itu.
Di awal lap terakhir terlihat deru RC213V Marquez melewati Quartararo menuju Turn 1, pasangan ini bertanding sebentar sebelum Marquez melakukan gerakan tongkat di putaran berikutnya. Melintasi garis 0,903 di depan Quartararo, Marquez kembali ke tangga podium setelah finis kedua di posisi kedua. Kemenangan itu membuatnya 93 poin dari saingannya Andrea Dovizioso di klasemen Kejuaraan Dunia MotoGP dengan enam balapan tersisa. Mengambil kemenangan ke-77 dalam karirnya, Marquez juga bergerak di depan Mike Hailwood untuk memperkuat dirinya sebagai pembalap paling sukses keempat dalam sejarah Grand Prix.
Jorge Lorenzo adalah penulis lomba yang konsisten, mampu memajukan pesanan. Akhirnya mengambil 14, Lorenzo menandai kembalinya dari cedera dengan selesai poin back-to-back. Juara Dunia lima kali itu tidak dapat mencapai target finishnya dalam waktu 30 detik dari pemenang lomba karena cengkeramannya berkurang pada hari Minggu. Menderita karena kurang nyaman setelah balapan adalah tanda yang membesarkan hati bagi Lorenzo yang akan berusaha membalas di Aragon.
Honda meninggalkan Misano memperluas keunggulan mereka di Kejuaraan Produsen menjadi 60 poin atas rival terdekatnya Ducati sementara Tim Repsol Honda menutup defisit untuk Tim Ducati di Kejuaraan Tim menjadi hanya 25 poin. Dengan Babak 14, Gran Premio Michelin® de Aragon, yang berlangsung pada 22 September, Tim Repsol Honda ingin membawa momentum mereka ke depan ketika mereka kembali ke tanah Spanyol.
Percaya gak percaya faktor skill MM93 yang membedakan dengan pembalap honda lannya bahkan pemakai mesin V4 lainnya. Dia lebih berani dengan gaya dirtbike memakai mesin v4,bahkan sampai angkat ban blkg untuk arahin motor,brani ambil sudut tikungan paling rendah lebih dr 60°. Sedangkan Fabio dia bener” bisa seperti JL99 dgn gaya butter hummernya mengalir dengan mesin i4. Andai mesin yang dipakai fabio tak dilimit 500rpm. Pertarungan san marino kemarin bisa dimenangkan fabio.