Keindahan warna ikan cupang hias yang kini makin beragam jenisnya bikin hegemoni ikan endemik Asia Tenggara ini bangkit kembali. Enggak ada salahnya kalau kamu jadi tergiur juga untuk pelihara atau bahkan jadi peternaknya. Namun, ada banyak banget orang yang setelah membeli ikan cupang selang beberapa bulan, minggu, atau bahkan cuma dalam hitungan hari ikan cupangnya langsung mati.

Apa sebenarnya yang salah? Biar nasib kamu enggak berujung runyam dan suram macam orang-orang yang cupangnya enggak tahan lama terus koit, baiknya kamu simak nih beberapa daftar kesalahan para pemelihara yang cupangnya udah pada almarhum. Nanti, daftar di bawah ini bisa kamu jadikan contoh dan pelajaran untuk kamu hindari di kemudian hari.

1. Jangan Asal Pilih Wadah

Sebenarnya, ada aturan resmi dari sebuah organisasi penyayang binatang dari UNI Eropa bahwa dalam memelihara ikan cupang. Kamu harus memastikan ikan cupang berenang bebas dalam wadah berukuran minimal 6 liter. Namun, kalau dipikir, sotoy amat itu orang-orang Eropa, ikan cupang ‘kan ikan endemik Asia Tenggara, sejak mulai dikembangbiakkan di tahun ’70-an sama orang-orang Thailand dan Indonesia, ikan cupang tetap lestari kok dengan wadah botol-botol bekas selai atau minuman. Intinya, kalau mau ikan cupang kamu cepat besar, pakai wadah yang lumayan besar, kisaran 1 atau 2 liter sebenarnya sudah sangat baik.

2. Beri Makan Secukupnya

Kesalahan fatal orang awam saat mulai memelihara ikan cupang adalah pemberian pakan yang melewati batas normal. Pemberian pakan olahan—semisal pelet ikan—yang berlebihan akan mengakibatkan keruhnya air di wadah cupang. Ampas dari pelet tadi akan memicu pertumbuhan bakteri yang membahayakan cupang. Pakan hidup—semisal kutu air, jentik, atau cacing sutra—pun kalau diberi berlebihan akan membahayakan karena pakan hidup akan berebut oksigen dalam air dengan ikan cupang. Parahnya lagi, cupang yang terlalu banyak makan bisa sakit sisik nanas, perutnya menggendut dan sisiknya terbuka seperti nanas.

3. Jangan Biarkan Ikan Cupang Kamu Terlalu Lama Puasa

Meskipun ikan cupang adalah ikan yang bisa tahan beberapa hari tanpa diberi makan, baiknya jangan terlalu sering biarkan mereka puasa. Kalau ikan cupang kamu bisa ngomong, dia pasti menjerit, “Bos, cuma dikasih minum aja nih? Kembung, Bos~!”.

4. Malas Menguras dan Mengganti Air

Wadah cupang yang kecil seharusnya lebih sering diganti air. Namun, ingat saat mengganti air, pastikan pula membersihkan wadahnya dengan menggunakan spons, tapi sebaiknya jangan menggunakan sabun. Kamu bisa perhatikan bahwa ikan cupang kamu akan lebih segar dan aktif ketika airnya dalam wadahnya baru kamu ganti.

5. Sebaiknya Pelihara Lebih dari Satu Cupang

Kamu pasti paham dong kalau ikan cupang jantan akan saling ngedok—bahasa kerennya flaring—jika wadah beningnya kamu dekatkan dengan cupang jantan lain. Membuat cupangmu flaring atau ngedok ini penting banget buat kesehatan pencernaan mereka. Soalnya saat saling ngedok cupang akan ngeden. Jika cupang buang kotoran perutnya, cupang kamu sehat walafiat.

Nah, jika semua tips tadi kamu pahami dan praktikkan dengan baik, dijamin ikan kamu panjang umur dan sehat selalu. Ngomong-ngomong soal kesehatan cupang, baiknya kamu juga sehat selalu. Biar enggak bingung pas tiba-tiba sakit, kamu sdah punya bpjs kesehatan kan? Bisa bayar di Traveloka juga loh biar enggak ribet. Hehehe…

1 thought on “Kesalahan Pemula dalam Memelihara Ikan Cupang

Leave a Reply